12 Tips Sederhana dan Cara Ampuh Agar Hati Tenang
Hati yang tenang, damai, jiwa optimis dan seakan pikiran bercahaya merupakan dambaan semua orang di dunia ini. Jujur saja, bahwa banyak manusia bekerja dan mencari uang siang dan malam, banting tulang. Satu tujuannya, yakni agar hati tenang.
Namun, manusia karena keterbatasannya terkadang salah langkah dan salah sangka. Ia menganggap bahwa dengan bekerja ia bisa tenang, dengan uang yang banyak ia bisa tenang. Ternyata tidak. Dengan semua hal yang didapatkan itu, ia kadang malah merasa hatinya tidak tenang.
Ternyata, agar hati dan damai caranya cukup mudah dan sederhana. Anda bisa melakukan12 cara berikut agar hati anda menjadi tenang.
1. Pandai bersyukur
Bersyukur dengan apa yang dimiliki adalah cara terbaik agar hati tenang dan optimis.
Hati yang sering lupa beryukur bahkan tidak pandai bersyukur merupakan penyebab hati tidak tenang.
Menjadi pribadi yang bersyukur cukup mudah dilakukan. Sederhanya, lihatlah ke bawah di saat engkau ingin membandingkan dirimu dengan orang lain dalam perolehan materi. Namun, lihatlah ke atas kepada orang-orang yang lebih optimis, lebih semangat dan lebih taat dibanding anda. Bisa dipastikan kegundahan yang menyelimuti hati anda bisa berangsur hilang dan sirna.
Ada cara terbaik dan cepat agar anda bisa bersyukur, sesekali pergilah jalan-jalan ke rumah sakit, panti sosial atau rumah anak yatim piatu (panti asuhan). Maka anda akan menemukan diri anda sangat beruntung dibandingkan dengan mereka.
2. Jangan Terlalu Mengejar Dunia
Idealnya, kita ingin kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Itu lumrah. Namun, sekali lagi kita sering tidak adil. Kita terlalu sering menggunakan segala potensi kita; umur, kesehatan, waktu, uang dan lain sebagainya hanya untuk mencari dunia. Akibatnya, hati tidak tenang.
Terlalu mengejar dunia dengan segala isinya sampai lupa akhirat bisa disebut panjang angan-angan. Mengapa panjang angan-angan sebab hati tidak tenang? Karena kehidupan dunia ini jika diibaratkan bagai air garam. Diminum dan semakin diminum, malah semakin ingin dan ingin lagi. Haus dan lebih haus lagi.
Puas hidup di dunia, salah satunya bisa diraih dengan menyeimbangkan dunia dan akhirat. Bagaimana caranya menyeimbangkan dunia dan akhirat agar hati tenang dan damai? Maka diajarkan oleh Rasulullah SAW yakni, bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya. Dan kejarlah akhiratmu, seakan-akan engkau akan mati besok.
3. Hidup Sederhana
Percaya atau tidak, gaya hidup sederhana bisa membuat hati tenang dan damai. Coba lihat dan bandingkan kehidupan masyarakat kota dengan masyarakat desa. Masyarakat desa pada umumnya, hidup sederhana, bersahaja baik dengan orang lain maupun lingkungan. Lantas apa yang terjadi dengan gaya hidup demikian? Kita dapati mereka hidup dengan tenang, damai dan sentosa.
Kita bisa 'mencontek' gaya hidup mereka. Gaya hidup sederhana. Tidak terlalu berlebih-lebihan. Tenang dengan apa yang telah diraih sembari tidak lupa untuk menikmatinya.
4. Bantu orang lain
Salah satu hal yang bisa membuat hati tenang dan damai adalah ketika kita melihat senyum seulas orang lain karena merasa terbantu dengan kita. Sungguh menenangkan senyum kebahagiaan mereka.
Membantu orang lain menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, membuat hati kita juga ikut senang. Sebanyak apa pun masalah kita, jangan abaikan orang lain. Berikan sumbangsi terbaik kita untuk mereka, sesuai dengan apa yang kita punya.
Ketenangan hati bisa ditemui dari orang lain.
Dari sini pula kita dapat belajar, bahwa lika-liku dan kerasnya kehidupan bukan hanya menerpa kita. Namun juga dirasakan orang lain. Jangan sungkan membantu orang lain, apa pun itu. Walaupun membantu ia 'hanya' dengan tersenyum. Niscaya senyum itu pun akan memancar kembali kepada diri kita.
5. Perbanyak Doa dan Zikir
Cara selanjutnya yang bisa anda lakukan adalah dengan memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah. Ketahuilah, hati tenang dengan dzikir dan doa.
Ingatlah firman Allah yang artinya, "Hanya dengan mengingat Allah (Dzikrullah) hati akan menjadi tenang (QS. 13:28)".
Rahasia orang-orang yang dekat dengan Tuhan dilalui dengan jalan banyak dzikir dan doa. Orang yang dekat dengan Tuhan, akan membuat mereka menjadi tenang, damai, pemaaf, penyayang dan sekian banyak sifat-sifat baik akan terpancar dari dalam dirinya.
Salah satu doa supaya hati tenang yang bisa diamalkan adalah:
"Allohumma Innii Au'dzuubika Minalhamma Walkhujni, Wal a'jri, Wakasal, Walbujli Walhubni, Wadolidaini, Walgobatirrojali."
Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”
6. Perbanyak Ingat Mati
Kelezatan dan kenikmatan dunia bisa 'dipangkas' sehingga membuat kita tidak terlena, bisa dilakukan dengan cara sering-sering mengingat mati.
Ternyata, agar hati dan damai caranya cukup mudah dan sederhana. Anda bisa melakukan12 cara berikut agar hati anda menjadi tenang.
1. Pandai bersyukur
Bersyukur dengan apa yang dimiliki adalah cara terbaik agar hati tenang dan optimis.
Hati yang sering lupa beryukur bahkan tidak pandai bersyukur merupakan penyebab hati tidak tenang.
Menjadi pribadi yang bersyukur cukup mudah dilakukan. Sederhanya, lihatlah ke bawah di saat engkau ingin membandingkan dirimu dengan orang lain dalam perolehan materi. Namun, lihatlah ke atas kepada orang-orang yang lebih optimis, lebih semangat dan lebih taat dibanding anda. Bisa dipastikan kegundahan yang menyelimuti hati anda bisa berangsur hilang dan sirna.
Ada cara terbaik dan cepat agar anda bisa bersyukur, sesekali pergilah jalan-jalan ke rumah sakit, panti sosial atau rumah anak yatim piatu (panti asuhan). Maka anda akan menemukan diri anda sangat beruntung dibandingkan dengan mereka.
2. Jangan Terlalu Mengejar Dunia
Idealnya, kita ingin kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Itu lumrah. Namun, sekali lagi kita sering tidak adil. Kita terlalu sering menggunakan segala potensi kita; umur, kesehatan, waktu, uang dan lain sebagainya hanya untuk mencari dunia. Akibatnya, hati tidak tenang.
Terlalu mengejar dunia dengan segala isinya sampai lupa akhirat bisa disebut panjang angan-angan. Mengapa panjang angan-angan sebab hati tidak tenang? Karena kehidupan dunia ini jika diibaratkan bagai air garam. Diminum dan semakin diminum, malah semakin ingin dan ingin lagi. Haus dan lebih haus lagi.
Puas hidup di dunia, salah satunya bisa diraih dengan menyeimbangkan dunia dan akhirat. Bagaimana caranya menyeimbangkan dunia dan akhirat agar hati tenang dan damai? Maka diajarkan oleh Rasulullah SAW yakni, bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya. Dan kejarlah akhiratmu, seakan-akan engkau akan mati besok.
3. Hidup Sederhana
Percaya atau tidak, gaya hidup sederhana bisa membuat hati tenang dan damai. Coba lihat dan bandingkan kehidupan masyarakat kota dengan masyarakat desa. Masyarakat desa pada umumnya, hidup sederhana, bersahaja baik dengan orang lain maupun lingkungan. Lantas apa yang terjadi dengan gaya hidup demikian? Kita dapati mereka hidup dengan tenang, damai dan sentosa.
Kita bisa 'mencontek' gaya hidup mereka. Gaya hidup sederhana. Tidak terlalu berlebih-lebihan. Tenang dengan apa yang telah diraih sembari tidak lupa untuk menikmatinya.
4. Bantu orang lain
Salah satu hal yang bisa membuat hati tenang dan damai adalah ketika kita melihat senyum seulas orang lain karena merasa terbantu dengan kita. Sungguh menenangkan senyum kebahagiaan mereka.
Membantu orang lain menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, membuat hati kita juga ikut senang. Sebanyak apa pun masalah kita, jangan abaikan orang lain. Berikan sumbangsi terbaik kita untuk mereka, sesuai dengan apa yang kita punya.
Ketenangan hati bisa ditemui dari orang lain.
Dari sini pula kita dapat belajar, bahwa lika-liku dan kerasnya kehidupan bukan hanya menerpa kita. Namun juga dirasakan orang lain. Jangan sungkan membantu orang lain, apa pun itu. Walaupun membantu ia 'hanya' dengan tersenyum. Niscaya senyum itu pun akan memancar kembali kepada diri kita.
5. Perbanyak Doa dan Zikir
Cara selanjutnya yang bisa anda lakukan adalah dengan memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah. Ketahuilah, hati tenang dengan dzikir dan doa.
Ingatlah firman Allah yang artinya, "Hanya dengan mengingat Allah (Dzikrullah) hati akan menjadi tenang (QS. 13:28)".
Rahasia orang-orang yang dekat dengan Tuhan dilalui dengan jalan banyak dzikir dan doa. Orang yang dekat dengan Tuhan, akan membuat mereka menjadi tenang, damai, pemaaf, penyayang dan sekian banyak sifat-sifat baik akan terpancar dari dalam dirinya.
Salah satu doa supaya hati tenang yang bisa diamalkan adalah:
"Allohumma Innii Au'dzuubika Minalhamma Walkhujni, Wal a'jri, Wakasal, Walbujli Walhubni, Wadolidaini, Walgobatirrojali."
Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”
6. Perbanyak Ingat Mati
Kelezatan dan kenikmatan dunia bisa 'dipangkas' sehingga membuat kita tidak terlena, bisa dilakukan dengan cara sering-sering mengingat mati.
Mengingat mati berarti mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Mengevaluasi sikap hidup kita selama ini, apakah sudah banyak berbakti atau lebih banyak mengeluh dan berbuat kerusakan?
Orang yang ingat mati dan mempersiapkan dirinya untuk mati akan membuat hatinya damai dan kesedihan hilang darinya. Ia tidak mudah goyah dengan masalah besar, karena ia tahu bahwa kematian adalah akhir segalanya di dunia. Ia juga akan melakukan sesuatu, pekerjaan dan aktivitas lain dengan penuh maksimal "be 100%" karena ini adalah upaya ia mempersiapkan kematian yang terbaik.
Kita bisa belajar kepada pendiri Apple, Steve Jobs. Ia telah divonis bahwa akan meninggal pada beberapa tahun kemudian karena sakit yang dideritanya. Motivasi inilah yang ia pakai untuk berkarya dengan sungguh-sungguh dan maksimal, sehingga hasil karyanya bisa kita pakai dan rasakan hari ini.
7. Baca dan Dengarkan Alquran
Rahasia dan tips ini sebenarnya sudah sangat sederhana untuk dilakukan. Baca atau dengarkan bacaan alquran, maka pikiran anda akan tenang. Hati tenang dengan alquran adalah keajaiban yang luar biasa. Ia bisa dirasakan oleh siapa saja. Meskipun ia bukan orang Islam.
Sebuah percobaan sosial di masyarakat Barat pernah dilakukan. Anda nantinya bisa menonton di Youtube. Percobaan memperdengarkan Alquran kepada orang Amerika dilakukan oleh seorang pemuda muslim di jalan-jalan. Tiap orang yang dia temui dijalan, ia ajak dan minta untuk mendengarkan Alquran yang ada pada pemutar musiknya. Tiap orang yang mendengarkan, sangat heran, takjub, hatinya menjadi tenang, dan bahkan ada yang menangis karena ia mengaku baru kali pertama mendengar bacaan yang bisa membuat hatinya tenang.
Masya Allah, demikianlah kehebatan Alquran, bisa membuat hati tenang.
Jika hati anda senang gelisah, gundah atau galau. Maka upayakan dengan penuh keyakinan untuk membaca atau sekedar mendengarkan lantunan bacaan alquran.
8. Shalat
Shalat adalah mi'raj-nya hamba kepada Tuhannya. Shalat diumpamakan sebagaimana halnya nabi Muhammad SAW mi'raj. Seorang hamba diperjalankan untuk datang menemui Tuhannya.
Dengan shalat yang dilakukan dengan khusyu' maka bisa membuat hati menjadi tenang. Mengapa? Karena ia bersandar kepada Dzat, Tuhan yang memiliki segala apa yang ada di langit dan bumi.
Ia hanya berharap kepada Sang Pemilik Kekayaan, Allah SWT.
Begitu pentingnya shalat bagi kita. Ia bisa meredam dan menghilangkan emosi buruk yang ada dalam hati kita. Selain shalat lima waktu, sempatkan juga untuk melakukan sholat sunnah tahajud. Banyak yang sudah melakukannya dengan rutin dan mereka mengaku hatinya tenang dengan tahajud.
9. Tawakal
Tawakal berarti sikap berserah diri menunggu hasil usaha terhadap urusan yang telah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Sikap tawakal yang dibangun dalam diri bisa menjadi cara ampuh agar hati tenang. Sering kita merasa tidak tenang dan was-was karena cemas dengan hasil usaha yang kita lakukan. Disinilah fungsinya sikap tawakal itu. Sikap menyerahkan hasilnya kepada Allah setelah melaksanakan sesuatu dengan penuh sungguh-sungguh.
Yakinilah bahwa hasil yang baik didahului dengan proses yang baik. Hasil yang baik disaat dinanti, maka obati dengan sikap tawakal. Niscaya hati menjadi damai.
10. Ikhlas
Mencapai hidup yang tenang tidak bisa pula dipisahkan dengan sikap hidup ikhlas. Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu dengan aturan dan niatan hanya untuk Allah.
Untuk bisa timbul ikhlas dalam diri, maka dianjurkan untuk membaca kalimat syahadat. Laa ilaha illallah. Kalimat ini simple, mudah untuk diucapkan. Namun, efeknya sangat luar biasa untuk 'menyengarkan' kembali keikhlasan dalam hati kita.
Ketahuilah bahwa ilmu ikhlas ini sering kita baca dalam doa iftitah dalam shalat kita. Ingatlah kita sering membaca kalimat ini yang artinya, "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Tuhan semesta alam".
Inilah, doa ini harus kita serap maksud dan maknanya. Agar keikhlasan bisa senantiasa muncul dari dalam diri kita.
11. Mampukan Diri
Ingatlah, sesungguhnya Allah tidak akan memberikan beban/ujian melebihi apa yang bisa kita mampu untuk melewatinya.
Yakini, bahwa anda mampu melewati semua ini. Agar engkau mampu dan kuat melewati ujian dari Allah, maka berdoalah agar diberikan ketenangan dan kekuatan untuk melewati ujian. Berdoalan untuk “jangan minta beban yang ringan, tapi mintalah pundak yang kuat‘
Mengapa kita meminta doa agar dikuatkan? Ini tidak lain agar di masa depan kita semakin kuat dan semakin bisa melewati beban sama atau bahkan lebih berat daripada itu.
12. Taubat
Taubat berarti memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan serta berjanji untuk tidak melakukannya lagi di kemudian hari, sembari melakukan perbaikan dan kebaikan untuk 'menambal' kesalahan yang telah dilakukan.
Ingatlah sebab bahwa hati tidak karena dosa di masa lalu. Perbaiki hal itu dengan jalan taubat dan kembali kepada jalan kebaikan.
Orang yang tidak tenang hatinya, boleh jadi karena ia merasa dikejar-kejar oleh dosa dan kesalahan kepada Tuhan-nya maupun kesalahan kepada orang lain.
Semoga perkongsian saya di atas tadi, memberikan kesan di hati kita bahawa ketenagan hati itu apabila kita betul-betul dekat dengan Allah serta mengharap keredhaan dan keberkahan dalam hidup.
credit by: Roswati Zainal
FB/IG: Rose Emalda